Renjana #Maria Pankratia
Ema…Kuku tanganku terus tumbuh
Dan tanduk kota ini pun makin tinggi
Belakangan aku rindu kampung halaman
Sehingga wajah-wajah abu teman kecilku berbayangan
Di pelupuk mata hingga pada mimpi-mimpi malam
Ema…
Kota ini seperti penjaga pintu air
Selalu terjaga tak peduli fajar atau senja
Orang-orangnya sibuk bergantian dan tak pernah pulang saat ashar
Padahal jika di rumah jam tidur siang itu jam dua
Ema…
Setiap senja ada semburat jingga melengkung di ufuk barat
Maka meski setelah maghrib aku boleh melepas lelah
Jiwaku tetap kegirangan karena ditemani lazuardi pekat
Pada halte itu sajak Jokpin menemani bathin dan pikiranku latah
Ema…
Aku hanya ingin pulang dan mencuri ingatan
Pada sebuah entah dimana segalanya tak gunakan timbangan
Pada jalanan dan rerumputan segar serta ilalang berhuni para belalang
Menguap dikala mata terkantuk-kantuk dan tertidur dimana saja saat aku ingin
Tiba-tiba aku tak ingin tumbuh.
#Ema : Panggilan purba saya untuk Ibu Maria Goreti Aba,
Perempuan yang 'mengadakan' saya :)

Semangat ngeblog kak.. Ini dari LEutikaPrio ^^
BalasHapusKunjungi blog kami juga yaa...