Membahana di Borneo #OMK \m/

Jumat, November 23, 2012 Pankratia Da Svit Kona- 0 Comments

PART I. Pra IYD dan Masa Persiapan :)

Saya awali Tulisan Perjalanan ini dengan sebuah Puisi (hobby sekali,hahah)

~CINTA ITU KITA~

Nikmatnya kebersamaan itu mungkin bisa melalui perantara
Makanan, Minuman, Senyum-tawa, Cerita lucu-menggemaskan-bahkan menyeramkan
Mahalnya kebersamaan itu tidak serupa Emas bahkan Baja
Dia abadi, tak lekang waktu bahkan tak hadir karena dipaksakan
Dipastikan Ia mengalir seiring waktu sebagai kasih serupa bunga
Mekar berseri dan wangi bumi menyertai
Tiba waktunya melayu, akan datang kasih lain menyirami
Memupuk dan membiarkannya subur tak terganti
Kebersamaan itu seperti cinta dan kepedulian itu adalah kasih
Cinta kasih itu akan selalu sabar menikmati segala proses
Kemudian tumbuh kekal menjadi KITA

Especially for the First Alumni of Indonesian Youth Day Keuskupan Denpasar. Tare! \m/ #Denpasar, Pada dini hari satu bulan dari Nyora sebelumnya 23.11.12

















Mencintai Indonesia sama sulitnya dengan mencintai YESUS. Dan di Borneo kami belajar menjadi 100% Katolik 100% Indonesia. Salam Semangat OMK Indonesia.

Hampir setahun lamanya saya menantikan kesempatan ini, semenjak awal hanya mendengarkan isu akan di adakan Jumpa Orang Muda Katolik Se-Indonesia. Wah pasti akan seru. JOMK Se-Keuskupan Denpasar saja meninggalkan banyak kesan, bagaimana dengan Se-Indonesia? Maka dengan gencar saya mencari berita, mengumpulkan informasi dan terus berkarya di OMK PRKKD dimana saat ini saya berladang. Dan Puji Tuhan, saya akhirnya terpilih menjadi salah satu peserta dari Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar bersama keenam OMK lainnya.

Indonesian Youth Day (IYD) adalah perjumpaan akbar dimana perwakilan Orang Muda Katolik (OMK) seluruh Indonesia akan bertemu dan berkumpul untuk mempersatukan tujuan sebagai Orang Muda Katolik Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dan cinta kasih kepada Tuhan dan sesama.
Tema yang di usung pada IYD pertama ini adalah “Berakar dan dibangun dalam Yesus Kristus, Bertumbuh dalam Iman (Kol 2:7)” dengan sub tema “Makin beriman, makin mengindonesia”

Acara ini akan berlangsung kurang lebih 6 hari yaitu dari tanggal 20 – 26 Oktober 2012. Dengan rangkaian sebagai berikut :
Tanggal 20 – 22 Oktober 2012, Peserta akan melakukan Live in atau tinggal dan melakukan interaksi bersama penduduk setempat di tiga Wilayah Keuskupan di Kalimantan Barat yaitu Keuskupan Pontianak, Keuskupan Sintang, dan Keuskupan Sanggau. Para peserta akan dibagikan ke setiap paroki yang terdapat pada wilayah keuskupan tertentu.
Paroki yang menjadi tujuan Live in Keuskupan Denpasar adalah Paroki Salib Suci Beduai masuk dalam wilayah keuskupan Sanggau. Kurang lebih dua jam dari Lokasi Kegiatan IYD di Kabupaten Sanggau dan Kurang lebih satu jam dari Daerah perbatasan dengan Negara tetangga Malaysia.
Tanggal 23 – 26 Oktober 2012, Peserta akan berangkat dari masing-masing Paroki Live in menuju Lokasi Kegiatan dimana seluruh peserta dari seluruh Keuskupan di Indonesia dan satu Keuskupan dari Negara tetangga yaitu Keuskupan Kuching Malaysia, akan melaksanakan perhelatan megah yang merupakan pertama kalinya terjadi di Indonesia oleh Orang Muda Katolik. Akan ada pawai Budaya dan Malam pentas Budaya yang menjadi titik mula dan titik puncak perjumpaan OMK Indonesia.

Banyak kegiatan berkesan yang kami lewati dan sepertinya tidak akan cukup diceritakan. Kegiatan yang mengawali semua rangkaian kegiatan IYD ini adalah Misa Pra-IYD OMK Se-Keuskupan Denpasar di Gereja Roh Kudus Katedral Denpasar. Lagi-lagi kami berperan penting disini sebagai tuan rumah dimana acara diselenggarakan. Luar biasa euforia kawan-kawan OMK. Rupanya kegiatan seperti ini menjadi kerinduan semua rekan muda di Indonesia. Berkumpul, memuji Tuhan, berbagi pengalaman, saling mengenal satu sama lain dan yang pasti merencanakan kegiatan seru sekaligus pelayanan bersama-sama. Setelah misa Pra-IYD, kegiatan berikutnya adalah mempersiapkan diri dari paroki masing-masing. Antara lain menentukan peserta, mengisi formulir, penggalian dana, menempelkan spanduk IYD dan memberikan ujud doa di Gereja agar kegiatan ini berjalan sukses.

















Pada tanggal 7 September 2012 adalah pertemuan awal dimana seluruh peserta IYD Keuskupan Denpasar dikumpulkan, total peserta dari Keuskupan Denpasar adalah 44 orang. 37 OMK, 1 orang Pendamping dari OMK FX Kuta, 3 orang Pendamping dari KOMKEP Keuskupan Denpasar, dan 3 orang Pastor Pendamping. Tidak semua peserta dapat hadir pada pertemuan ini karena ada banyak yang berhalangan, apalagi yang dari Dekenat NTB tentu saja tidak dapat hadir karena jarak yang sangat jauh. Informasi keberangkatan, sosialisasi kegiatan dan berbagai hal yang perlu diketahui peserta menjadi topik utama pertemuan ini. Diputuskan kontingen keuskupan Denpasar akan berangkat pada tanggl 20 Oktober 2012 Pukul 10.00 wita dari Bandara Internasional Ngurah Rai menuju Jakarta, transit selama kurang lebih lima jam dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pontianak. Pada pertemuan ini juga terbentuk team koordinator IYD Keuskupan Denpasar dimana saya akhirnya terpilih sebagai Koordinator umum. Pengalaman baru akan saya jalani.

Berikut adalah nama ke-44 Laskar Indonesian Youth Day 2012 Keuskupan Denpasar.
1. Yohanes Made Arie Prawira ~ Paroki Roh Kudus Babakan
2. Elisabeth Putri Fernandes ~ Paroki St. Maria Ratu Rosari Gianyar
3. Ancelmus Andi Pratama ~ Paroki St. Theresia Tangeb
4. Heribertus Tri Wibowo ~ Paroki St. Sisilia Klungkung
5. Feliciano Bertolomeus P. Eda ~ Paroki St. Maria & St. Yosef Dompu
6. Markus Aprianus Wado ~ Paroki Sang Penebus Sumbawa
7. Vinsensius Jemy Cheristo ~ Paroki Yohanes Pembaptis Praya
8. Cecilia Cita Galih Utami ~ Paroki St. Maria Immaculata Mataram
9. Klementinus Jehaman ~ Paroki Fransiskus Asisi Amlapura Karangasem
10. Romualdus F. Otto ~ Paroki St. Antonius Ampenan
11. Gregorius Made Ari Hendiarsa ~ Paroki St. Paulus Singaraja
12. Agnes Fajun Suryanti ~ Paroki St. Yohanes Maria Vianey Donggo
13. Christina Ni Luh S. Ningsih ~ Paroki St. Petrus Negara
14. Fransiskus Asisi Andi Nugraha ~ Paroki Hati Kudus Yesus Palasari
15. Fidelis Naif ~ Paroki St. Maria Immaculata Tabanan
16. Rafael Agus Prayudi ~ Paroki St.Paulus Kulibul
17. Aloysius Catur Anang Sridadi ~ Paroki St. Petrus Monang-Maning
18. Atanasius Rato ~ Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Nusa Dua
19. Elyzabeth Viny Meti ~ Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Nusa Dua
20. Maria Pankratia Mete Seda ~ Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar
21. Lisa Grasella Maria Tamboto ~ Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar
22. Marselinus Johanes Gunggur ~ Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar
23. Michael Irwanto Fame ~ Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar
24. Yuliana Margaretha Barek ~ Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar
25. Agustina Bernadine H. Riberu ~ Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar
26. Chrisanta Ludovika ~ Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar
27. Stefanus Heldy Ardiansyah ~ Paroki St. Yoseph Kepundung
28. Dominggus Made Wirawan ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
29. Marselinus Syrilus Sole ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
30. Bonefasius Paor ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
31. Dominikus Yosefino Mario ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
32. Yohana Sandeng ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
33. Franda Rosalina Ndole ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
34. Veronica Ratna Dewi Kusuma Mastutik Hidayati ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
35. Ni Putu Feronika Darmayanti ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
36. Angelia Filipe Desousa ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
37. Waldetrudis Dahus ~ Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
38. Beno Ari Soebagiya ~ Pendamping Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta
39. Inge Christina ~ Pendamping Komkep
40. Rm. Sebastianus Yordan Ado, Pr (Rm. Yomi) ~ Pendamping Komkep
41. Hironimus Adil ~ Pendamping Komkep
42. Rm. M. Emanuel Ano, Pr (Rm. Eman) ~ Pendamping Dekenat NTB
43. Rm. Robert Gaga Nae, Pr (Rm. Robert) ~ Pendamping Dekenat Bali Barat
44. Petrus Lingga Prana ~ Pendamping Dekenat Bali Timur

Hal utama yang menjadi tanggung jawab kami adalah “apa yang akan kami bawakan saat malam pentas budaya di Sanggau nanti?” dan selanjutnya persiapan-persiapannya. Seorang kawan saya berkata, IYD itu sebenarnya bukan saat kita berada di Sanggau sis. IYD itu sebenarnya apa yang sedang kita jalani saat ini, proses menuju kesana. Saat kita semua berkumpul, menyatukan ide dan persepsi lalu mengemasnya menjadi satu kesatuan yang akhirnya menentukan siapa kita. Kebersamaan kontingen Keuskupan Denpasar selama kurang lebih satu bulan melalui berbagai latihan yaitu latihan Janger, Jingle, belanja kebutuhan dan perlengkapan acara. Segala macam tantangan, perbedaan pendapat, ditambah kesibukan dan jarak yang menjadi dinamika selama proses ini berlangsung. Apalagi kawan-kawan dari NTB tidak dapat ikut serta mengambil bagian karena lagi-lagi perbedaan pulau BALI dan LOMBOK, SUMBAWA, BIMA tentu saja menjadi rintangan yang sangat besar. Akan tetapi semua itu tidak menjadi penghalang untuk tetap maju dalam satu kesatuan dengan tetap memegang teguh rasa persaudaraan dan saling pengertian.















Sedikit cerita tentang Jingle OMK Keuskupan Denpasar. Jingle ini merupakan gubahan kawan-kawan OMK St. Paulus Mataram yang diikutsertakan pada Lomba Jingle Indonesian Youth Day oleh Panitia Nasional Indonesian Youth Day. Akan tetapi tidak termasuk dalam nominasi Juara namun pesan dan semangat lagu ini sangat luar biasa. Teman-teman yang mungkin belum mengetahuinya bisa membukanya di link sebagai berikut :







Tanggal 13 Oktober 2012, seminggu sebelum waktu keberangkatan, kembali kami dikumpulkan di Keuskupan untuk mengadakan peninjauan akan apa yang sudah kami latih selama kurang lebih satu bulan. Pada kesempatan ini Bapa Uskup Mgr. Silvester San turut ambil bagian menyaksikan Pentas Janger dan Jingle kami, memberi masukan dan nasehat penting selama kami berada disana. Hal penting yang saya ingat dari pesan Bapa Uskup adalah, Menjadi peserta pada kegiatan tingkat nasional seperti ini adalah kesulitan menentukan fokus. Karena saat tiba di lokasi kegiatan kita akan bertemu dengan banyak peserta dari keuskupan lain, lalu lingkungan sosial dan budaya yang berbeda dengan apa yang kita alami sehari-hari. Ini akan sangat menentukan ketetapan hati kita untuk tetap fokus pada acara yang akan kita jalani atau memilih melakukan penjajakan dengan kata lain adalah jalan-jalan dan mengenal alam sekitar. Jangan sampai hal seperti itu mengganggu tujuan utama kalian sebagai Peserta Indonesian Youth Day Keuskupan Denpasar. Saya sempat mengalami ketakutan ini. Hahaha.

Tibalah pada 19 Oktober 2012, peserta kembali dikumpulkan untuk mengikuti sharing dan persiapan. Akhirnya kami bertemu dengan kawan-kawan peserta dari Dekenat NTB sebanyak 7 orang termasuk didalamnya Pastor Pendamping. Hal-hal yang dibahas antara lain mengenai kehidupan sosial masyarakat kalimantan, lingkungan dan kesehatannya maupun tata krama yang harus kami bawa serta saat berada di tanah orang. Pada bagian sharing kami mencoba membahas hal penting yang menjadi kekhawatiran kami bersama tentang kelanjutan dari kegiatan IYD itu sendiri. Sekembalinya dari Sanggau nanti, apa yang akan kami lakukan dengan segala sesuatu yang sudah kami jalani dan kami dapatkan selama waktu satu minggu. Harapan kami peserta dan para pendamping tentunya agar semangat dan kerja keras dari IYD ini akan terus membahana dari sebelum, sedang dan seterusnya setelah IYD ini berlangsung.

(Bersambung~)



0 komentar: