Melihat Indonesia yang Adil di #FlashBloggingKupang
*Tulisan ini bernilai LIMA BELAS LEMBAR UANG SERATUS RIBU RUPIAH dan SEBUAH PIAGAM PENGHARGAAN sebagai Kompensasi dari Gelar "TERBAIK 1" Sesi Kompetisi Menulis di Acara #FlashBloggingKupang #MenujuIndonesiaMaju - Aston Hotel Kupang, 20 Juli 2018
Adalah sebuah kebetulan yang menyenangkan, saat saya kembali ke Kupang untuk mengikuti tes lanjutan Beasiswa Bahasa Inggris, sebuah kegiatan dari Direktorat Kemitraan Komunikasi (Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo) yang bekerja sama dengan Dinas Kominfo Provinsi Nusa Tenggara Timur, juga diadakan di kota ini. Tepat tiga hari setelah tes tersebut selesai dilaksanakan.
Adalah sebuah kebetulan yang menyenangkan, saat saya kembali ke Kupang untuk mengikuti tes lanjutan Beasiswa Bahasa Inggris, sebuah kegiatan dari Direktorat Kemitraan Komunikasi (Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo) yang bekerja sama dengan Dinas Kominfo Provinsi Nusa Tenggara Timur, juga diadakan di kota ini. Tepat tiga hari setelah tes tersebut selesai dilaksanakan.
Saya pikir, ini kesempatan yang baik untuk bergabung pada
acara #flashbloggingkupang #menujuindonesiamaju sebelum menentukan jadwal
kembali ke Ende. Maka dari itu, ketika saya mendapatkan pengumuman kegiatan
yang dibagikan kawan-kawan di beberapa grup, saya memutuskan untuk mendaftar.
![]() |
Poster Kegiatan #FlashBloggingKupang #MenujuIndonesiaMaju |
#flashbloggingkupang #menujuindoensiamaju merupakan sebuah acara yang mengajak
generasi muda Indonesia yang senang menulis di blog untuk berkumpul bersama dan
saling berbagi. Demikian ungkap Ibu Niken Widiastuti selaku Direktur Jenderal
Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo, pada sambutan yang beliau berikan.
Lebih lanjut, Ibu Niken menyampaikan, sebagaimana yang kita
ketahui bersama, bahwa saat ini arus informasi begitu deras terjadi. Baik yang
berisi konten positif, maupun juga konten negatif. Blogger dapat mengambil peranan
penting dalam deseminasi informasi dengan menyebarkan kebaikan seperti etika
penulisan dan penyebaran informasi yang baik di dunia digital.
Ke depannya, Ibu Niken berharap, para blogger memiliki
kontribusi lebih dalam menyebarkan informasi positif dan mendukung kemajuan
Indonesia tak hanya di bidang teknologi saja.
Nah, di acara ini, saya menemukan satu hal menarik yang
patut saya bagikan kepada kawan-kawan. Jadi, acara #flashbloggingkupang terdiri
atas beberapa sesi yang dibawakan oleh Pemateri yang berbeda.
Salah satu sesi yang cukup menancap dalam hati saya, ugh,
soalnya saya sampai menitikkan air mata haru pada laki-laki bertubuh ceking dan
baik hati itu. Yap, siapa lagi kalau bukan Presiden kita tertjinta, Bapak Ir.
Joko Widodo. Sesi ini dibawakan oleh Bapak Andoko Arta, Tim Komunikasi
Presiden, “Sudut Istana.”
Padahal sejujurnya, belakangan, saya agak susah terharu dan
berderai air mata, saking jenuhnya melihat hal yang sama di hidup ini #eh.
Di tengah sesi ini, Bapak Andoko, menayangkan sebuah video
yang tautannya bisa kawan-kawan
tonton di sini: SATU HARGA, SATU INDONESIA
Saya kutip cerita Bapak Joko Widodo yang tertulis pada tautan tersebut:
Bertahun-tahun lamanya, warga daerah arah hulu Sungai
Mahakam di Kalimantan membeli bahan bakar minyak dengan harga berkali-kali
lipat dari harga BBM di kota besar. Sebagaimana yang dialami warga di sebagian
besar Papua, satu liter bensin di punggung Kalimantan ini pernah mencapai
Rp45.000.
Masalahnya di distribusi BBM yang tidak mudah karena medan
yang tak ramah. Tapi apa pun taruhannya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia harus kita wujudkan. Daerah yang terpencil, daerah terdepan, daerah
terluar, tetaplah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kini, warga di wilayah terpencil di sekitar hulu Sungai
Mahakam menikmati harga BBM yang sama dengan kota-kota lain di Indonesia.
Dan inilah perjuangan mendistribusikan BBM dari Samarinda ke
Long Apari di pelosok Kalimantan Timur, dengan kapal dan perahu yang menyusuri
sungai berair deras sejauh ratusan kilometer.
Ketika menonton video ini, hati saya haru biru, saya lalu
teringat dua perjalanan yang saya lakukan ke Sumba pada tahun 2016 bersama
kawan-kawan GAMASTIM BALI, ceritanya bisa kalian baca di sini: MAIWA LA HUMBA, MARI MEMBANGUN YANG BAIK dan ke Fatule’u
beberapa bulan lalu bersama kawan-kawan Komunitas Buku Bagi NTT, ceritanya bisa
kalian baca di sini: MENGHIDUPI LITERASI, SUSAH-SUSAH GAMPANG
Saya pikir, ini hal yang menarik bahwa di tahun 2018 ini,
masih ada masyarakat di beberapa daerah di Indonesia yang tidak bisa mengalami
kehidupan nyaman dan sejahtera sebagaimana saudara-saudaranya di kota, atau
meskipun daerah terpencil, tetapi sudah mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Baik
Pemerintah Pusat, maupun juga Pemerintah Daerah setempat. Jalanan masih buruk, tak ada listrik, tak ada air bersih dan jauh dari pusat teknologi.
Video ini memacu semangat saya untuk mengunggah tulisan ini.
Selain sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras Pemerintah di masa Bapak
Presiden Ir. Joko Widodo, sekaligus memohon perhatian kepada Beliau (semoga
beliau memiliki kesempatan untuk membaca, akan baik jika Panitia berkenan
meneruskannya).
Harapan saya, Bapak Jokowi memiliki kesempatan yang lain
atau mendelegasikan tim terkait untuk meninjau kerja Pemerintah Provinsi maupun
juga Kabupaten di daerah-daerah pelosok di Nusa Tenggara Timur.
Bagaimanapun
juga, salah satu fokus Pembangunan Bapak Jokowi adalah Infrastruktur, mengutip apa yang diungkapkan oleh Bapak Maxi Manafe selaku Moderator pada #flashbloggingkupang hari ini, "Jika ingin Indonesia maju, harus membangun Nusa Tenggara Timur. Kemajuan NTT, juga merupakan kemajuan Indonesia."
Dua cerita yang saya sertakan melalui tautan pada tulisan ini,
hanyalah segelintir dari sekian banyaknya pekerjaan yang belum dilaksanakan
secara maksimal di Provinsi ini.
Dengan itu, bukan hanya warga wilayah terpencil di sekitar
Hulu Sungai Mahakam seperti Long Bagun, Ulu Riam dan Long Apari, tetapi juga, kaka-adik, bapa-mama, nona-nyong di
Amfoang, Timor atau Umbu dan Rambu di Kambata Mbapa Mbuhang, Sumba, memiliki kesempatan yang
sama menikmati Indonesia yang Satu dan Indonesia yang Adil. Bukan hanya Satu
Harga, Satu Indonesia. Tetapi juga, Satu Jalan, Satu Indonesia.
Hi, weta...
BalasHapusSalam kenal
Beta penyusup (peserta illegal) di acara flashblogging td e….
Mari berbagi konten yang positif utk NTT dan Indonesia tercinta.
Semoga semoga semoga, sudahi lah itu mindset pembangunan yang sentralistik ala orde baru sehingga membuat daerah lain seperti hanya menjadi penonton dan penggembira saja. Keren Mar, lanjutkan, lantangkan suaramu :)
BalasHapus