J E N D E L A

Kamis, April 21, 2016 Pankratia Da Svit Kona- 2 Comments


Aku selalu melata dekat mulut jendela
Ah bukan selalu, tetapi karena memang kamarku persis ‪#‎kotaksabun‬
Maka dipanku tepat berada di bawah jendela yang menganga
Yang terus aku biarkan terbuka
Siang dan malam, subuh dan senja
Jika pagi tiba, aku terbiasa melewati fajar
Karena begitu minatnya aku pada tidur
Pada bunga-bunganya yang semerbak dan menarik liur
Menempel basah pada bantal hingga busuk dan lebur
Ketika mata membuka di antara pukul sembilan dan sepuluh
Langit biru membingkai dan awan putih riuh rendah
Seperti terapung di antara horison yang pekat menggenang
Aku terkenang bunga pukul sembilan, ah pasti sedang mekar-mekarnya mereka
Sepanjang hari aku akan sibuk
Berkhayal, telanjang dan makan
Kutangku bergelantungan di jendela yang terbuka
Bocah-bocah berteriak layangan nyasar dari bubungan tetangga
Tak kupedulikan, biarkan saja mereka dengan birahi akil baliq
Jendelaku terlalu sibuk merekam hari
Sore menghangat, Lazuardi senja merangkak
Langsat, lalu kelam seperti kuning telur yang seperempat matang
Bentuk kesukaanku
"Save the best for the last"
Always!
Aku suka jamur, mushroom? Ia memabukkan
Sama seperti bintang, bukan hanya memabukkan
Mereka begitu memonopoli langit, bukan dengan sensasinya melainkan dengan banyaknya yang seperti jamur
Jamur yang adalah panu, kadas, kurap, penyakit kulit, bangsat
Ah rupamu pun sama, ambigu memabukkan
Gertak, gatal, bikin sumringah dan memancing seluruh kuduk menggelinjang
Jendelanya masih terbuka, kamu dapat masuk sesukamu
Kutangku pun sudah tanggal, berkibar menghias jendela
Kapankah kamu datang, memanjat dan melata di atasku?
#kotaksabun 18 April 2016
***
Foto dan Puisi : Maria Pankratia


2 komentar: