Kisah Pohon Ara

Selasa, November 18, 2014 Pankratia Da Svit Kona- 0 Comments

Pagi itu Yesus dalam perjalanan kembali ke kota dan Ia merasakan lapar yang sangat. Dekat-dekat jalan yang Ia lewati, dilihatNya pohon ara dan kesanalah Yesus menuju. Namun Yesus tidak mendapat apa-apa dari pohon tersebut selain daun-daun saja. Kemudian Yesus berkata pada pohon ara itu "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" dan bim salabim adakadabra... Pohon ara-nya kering melayu tinggal menunggu mati.
Para murid yang berjalan bersama Yesus saat itu terkejut, mereka tercengang akan keputusan Yesus dan kutukan mati yang seketika itu. Salah satu murid Yesus berkata "Bagaimana pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?." Yesus menjawab. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. DAN APA SAJA YANG KAMU MINTA DALAM DOA DENGAN PENUH KEPERCAYAAN, KAMU AKAN MENERIMANYA"

***
Agak ngeri saya dengan tulisan ini sejujurnya, karena tumben-tumbenan saya menyadur firman menjadi ulasan seperti ini. Akibat dari Display Picture BBM seorang kawan yang saya temukan di timeline pagi ini, yang cukup menohok (mungkin karena bertepatan degan suasana hati dan pikiran saya saat ini).



Bukan karena saya ingin menjadi sakti serupa Yesus, mengutuk pohon ara hahaha.. meditasi sampe tahunan juga gak bakal kesampaian akan tetapi karena saya TERSINGGUNG. Serius! Yesus nyindirnya pake Pohon ara, dalem banget lagi, hebatnya tepat sasaran, sakitnya tuh disini (nunjuk hati sama kepala hahaha)

Belakangan ini tingkat produktifitas menurun, emosi labil plus kepercayaan diri ngambang naik turun fluktuatif. Menyebalkan untuk seorang SAYA akan tetapi saya tidak bisa mengendalikannya. Dari dulu sih emang, musuh terbesar saya adalah diri saya sendiri. Dan kebetulan yang memang tidak kebetulan ini datang, lagi-lagi dalam sapaan Tuhan Yesus yang saya yakini sekali Ia tidak pernah kemana-mana bahkan saat saya lagi berbuat dosa juga saya pasti ditungguin, tungguin supaya di arahin jalan pulangnya. Hm....

Saya malu tetapi selalu saja juga malu-maluin, Pergi entah kemana-bikin salah-terus datang lagi-MINTA LAGI (serius dan pura-pura serius)-DI KASIH-pergi lagi-datang lagi....

Kesempatan berkali-kali dan niat saya juga berkali-kali berhamburan setelah terkumpul kuat, semoga kali ini UTUH dan tidak terbagi lagi dan setelah itu Ke dalam TanganMU saya serahkan segala. Jesus I Trust in YOU!

0 komentar: