(Lagi) Kenangan & Kehilangan

Sabtu, Desember 14, 2013 Pankratia Da Svit Kona- 0 Comments

*Karena Saya masih Perempuan Bodoh :)) Hahaha

Aku mengenangmu hari ini, lebih lama. Dalam perjalananku sepagi ini melalui rerumahan, jejalanan bahkan angkot berkulit hijau ini. Mengingatmu dan lalu merasakan kehilanganmu membuat pelipisku berdenyut dan dada ini jauh lebih perih dibandingkan saat aku merokok. Kamu begitu lugu, saat pertama bertemu. Begitu liar namun senantiasa terjaga, bahwa hidupmu diawasi banyak mata. Dibandingkan aku, kamu Cuma bebas dalam sisi gelapmu tapi tidak saat terang benderang karena yah itu tadi kamu masih peduli bagaimana orang-orang melihatmu bukan bagaimana kamu menginginkan dirimu “menjadi”. Harusnya kamu tau, semua manusia BANGSAT. Biarawan sekalipun. Aha, aku salah? Bisa jadi, bisa juga tidak. Melihat ini, melihat itu. Memperhitungkan ini, memperhitungkan itu. Seolah-olah diagram dosa dan hal baik kita terpampang jelas didepan mata. Fuck you! Dan di titik inilah garis kita bersinggungan. Aku terlanjur mempercayai intuisiku, saat dimana kupikir kita “sebangsa” tapi ternyata semua hanya menjadi “boomerang”. Segala yang ada padaku justru membuatmu berang dan kita pun perang. Dalam perang tersebut ada jeda, saat kamu lelah dan butuh pelukan, ciuman maupun cumbuan. Saat aku kalap dan mengamuk hari biru merusak barang apa saja didekatku lalu menangis kelelahan. Kekhasanku pastinya. Kita istirahat, sebentar saja menghunus birahi hingga bosan menengahi lalu kita menyulut api lagi. Berulang, terus, seperti siaran adzan lima waktu di stasiun televise Indonesia. Kita saling menampar dengan kata, menendang dengan caci maki, menyakiti dengan tubuh yang dungu karena control otak dikuasai emosi yang purba dan jelas-jelas manusia.

Kini, aku berhenti, entah mengalah entah lari atau terserah apa kata istilah. Dunia tertawa, mereka happy “gue bilang juga apa, gak bakal lama. Wong dua-duanya sakit” hahahha, shitttt kaya babi aja mulut mereka. Bungut ci’ naskleng. Aku memutuskan menyimpanmu, sama seperti yang lainnya. Sebelumnya. Penilainku bereaksi saat kamu muncul dan mengembalikan semua kepunyaanku, begitupun sebaliknya aku. Kamu berada diantara beberapa yang baik, tapi ini jujur masih ada yang jelas-jelas terbaik dari kamu. Sialnya aku malah main-main sama nasib dan pergi darinya. Mongchul sekiya!!! Mungkin karena terlalu banyak hal menyakitkan yang kamu timbulkan, memporak-porandakan hidupku beberapa waktu ini. Membuatku gusar dan tidak mengenal diri sendiri. Lagi. Satu hal yang aku sesali setelah ini, wajah tampanmu takkan bisa kunikmati lagi baik sebagai VVIP level bagimu maupun just a scanning face that passed me by. Jadi ingat pepatah jaman SMA, “Orang tampan belum tentu berperangai sesuai ketampanannya” I wish it will kick your ass as well. Aku mual. Pengen muntah. Ke toilet dulu yah. Bye!

0 komentar: