BTN SWETA Nusa Indah III No. 2C

Kamis, Februari 02, 2012 Pankratia Da Svit Kona- 0 Comments


(It should be the post of 24 January 2012 for #Lomba10HariNge-Blog FC Blogger NTT T.T)




Membuat diri senyaman mungkin adalah visi mutlak pribadi saya dimana, kapanpun dengan siapapun “HARUS TETAP MENJADI DIRI SENDIRI” dan berharap hal ini menjalar seperti ubi jalar kepada pihak-pihak yang berada di sekeliling saya. Hahahaha….

Nah 23 December . Malam itu saya kemudian berusaha menemukan suasana natal yang senyaman mungkin setelah tujuh tahun saya merayakan natal diluar rumah dengan keluarga-keluarga yang saya temukan di tengah jalan hidup saya. Kali ini saya mencoba peruntungan saya di Mataram-Lombok bersama keluarga baru saya. Asikasikasik…

Tiba pagi-pagi di Lembar, dijemput kawan saya Bayu Sutha yang saya bangunkan paksa dari mimpi sabtu paginya hanya untuk mengangkut saya dari Lembar. Kita langsung menuju rumah sederhana dengan berugak yang menancap gagah disampingnya. Dihuni perempuan-perempuan kuat, istimewa, unik, gila dan penuh kasih sayang. Mereka adalah, Little Sister Cecilia Galih (padahal sebenarnya kita sepantaran), the Second calm sister Mba Binar Ds and the First most beautiFULL of cares Ibu Agnes Rigininta (Mami Chio). Tidak lupa adik angkat bareng-bareng, hahaha.. Gek Galuh Putri Mustika.


Pagi hingga siang itu diisi dengan obrolan seru, corhat-corhatan perempuan (kebetulan kami masih merasa perempuan semuanya, hahahah) plus basa-basi busuk bersama orang-orang rumah dan beberapa teman OMK sampai-sampai terjadi “Tragedi Angelus superkonyol di Sekre OMK St. Paulus Mataram” sembari melipat panduan Misa. Wkwkwkwkw.. mengingat ini saya merasa Tuhan pun waktu itu ikutan ngakak.. apalagi Bunda Maria, Cuma bisa geleng-geleng kepala mungkin. Diselingi Es kelapa muda, jus segar dan obrolan ngalor ngidul kami akhirnya bisa menyelesaikan pekerjaan melipat panduan misa dengan kantuk yang melekat erat hingga pulang ke rumah.





Malam natal 24 December. Saya berangkat bersama the Second Sister Mba Binar untuk menjalani Ibadah di Gereja St. Immaculata Mataram. Gereja yang lumayan panas dengan langit lazuardi sore yang menawan. Kebetulan saya duduk di balkon depan dimana mata saya bisa traveling sampai keluar jendela gereja yang lebar itu plus mengitari hampir 70% bagian dari dalam gereja sambil berusaha mengikuti Ibadah dengan kusyuk. Koornya luar biasa bagus malam itu
Selesai misa, beranjangsana sebentar dengan kawan-kawan OMK yang sibuk dengan aktivitas mutlak (mutlak untuk OMK dimana-mana) “Jaga Parkir” –klasik-
Setelah itu kita pulang ke rumah. Beristirahat dan bersiap-siap dengan agenda di hari Natal 25 December 2011. Diskusi ini berlangsung hangat dengan notulen yang kurang waras.





Esok pagi, 25 December 2011. giliran Little Sister Cecilia Galih yang saya “Gauli” (bahasanya) alias jalan bareng ke gereja untuk Misa Natal. Kurang khidmat hari ini karena kita terpaksa duduk di aula bersama umat lain yang tidak mendapat tempat di dalam gereja. Resiko telat :( setelah berhaha-hihi ria dengan kawan-kawan OMK dan beres-beres gereja, kita santap siang bersama di aula. OMK St. Paulus Mataram itu 11:12 sih sebenarnya sama OMK PRKKD. Hanya 50% kewarasan yang bisa diterima dalam komunitas ini, selebihnya adalah orang-orang berkelakuan ganjil yang menganggap semua kekurangwarasan tersebut adalah anugerah. Wkwkwkwkw… and I do like it! Seharian itu bersama teman-teman OMK, kita berkeliling. Membagi muka dan jabat tangan erat kepada para Orang tua, sahabat, handaitaulan dan kenalan (Saya sih baru kenal hari itu, sok kenal sok dekat aja kali yah. Hahahah) berbagi kemeriahan natal dengan mengisi perut sepenuh-penuhnya selagi mampu. Serius aktivitas ini benar-benar Gila! Sampai hari ini saya masih bisa tertawa sendiri jika mengingatnya kembali. Ckckckckck. Setelah hari beranjak sore, saya singgah sebentar ke Ampenan, menyambangi teman saya Bayu dan Okto yang sudah mengurbankan banyak ikan air tawar untuk perayaan natal kali ini. Kenyang, ngantuk, lelah tapi Puas, senang, berkesan.

Balik ke rumah dan siap-siap untuk berbagi kebahagiaan bersama manusia-manusia langka di Nusa Indah III No.2C lagi. Suasana malam itu luar biasa indahnya (jika ada kata yang lebih mampu mengungkapkannya)
Makanan, obrolan dan canda tawa. Mungkin itu yang diistilahkan dengan salah satu surga dunia yang benar-benar nyata (weleh kaga lebay ini). Saat kenyamanan, keriuhan dan gelak tawa itu memang harus menjadi bumbu paling gurih dari sebuah pertemuan. Kakak Nobe bersama bapaknya yang tak kuasa menahan lucu dan ikut menyumbangkan cerita-cerita aneh yang tanpa diduga, Iyyo dengan olokan-olokan halus bernada biasa tapi ber-efek luar biasa. Galih & Galuh dengan kepolosan dan kekonyolan tak terdeteksi, Mba Ninta dan Mba Binar yang setia menjadi supporter plus distributor tertawa. Chio dan tantenya yang adem-ayem aja di ruang tengah, tekun mengikuti siaran radio kami dan saya plus jose yang berharap malam itu tak pernah berakhir. Benar-benar komposisi yang pas!

(*Banyak cerita lucu yang harusnya saya postingkan juga disini, dari Sprite ala Galuh yaitu Mountea pake soda liur. Flashdisk yang dicolokin di Mesin Tik sampai kamus baru yang di khususkan bagi saya dan Mba Binar karena keterbelakangan lidah kita menyebutkan huruf “R” dengan benar. Kami harus mencari kata-kata pengganti alias subtitusi yang tidak memiliki huruf “R” demi menghindari kesalahpahaman. Apa-apaan ini. Wkwkwkwkw…)

Saya tertidur dengan senyum mekar disamping Galuh sambil menahan bau durian yang membabibuta dari meja belakang. Yah sikapi sebagai Hadiah Natal paling luar biasalah… Syukurrrrin… wkwkwkkww.


Senin 26 December 2011, Agendanya adalah Jalan-Jalan Jauh-jauh. Bisa dilihat pada postingan berikutnya : Long Road to Gili Kedis!
Dalam perjalanan menuju Gili Kedis, kita singgah sebentar di Lembar. Mengantar Om Angkat saya alias bakal calon suami (istilah apalagi ini) dari Little Sister Cecilia Galih yang akan balik ke Timor melalui Denpasar. Setelah itu kita masih menunggu lagi Bro Anton Shanigami yang ternyata berniat turut serta dalam jalan-jalan ini. Tadinya kita sudah ramai-ramai berkumpul di Rumah Nusa Indah tetapi kepastian dari Bro Anton tidak kunjung datang dan ternyata kepastian itu datang terlambat, tapi tidak apa-apa daripada tidak samasekali.

Perjalanan yang luar biasa sinting, ide ini datang dari Jose. Semuanya mengendarai motor, menembusi hujan, banjir, becek (gada ojek), di sepanjang lintasan sekotong yang meliuk-liuk ditemani view pantai yang alhamdulilah buat hujan dan banjir gada apa-apanya. Pulang-pergi ditemani hujan, menyebabkan kulit keriput, kedinginan menggigil tak karuan plus pakaian basah yang menumpuk sehingga saya amnesia buat membawanya pulang ke Denpasar. Wkwkwkwkw.





Sore itu, ultimatium untuk saya. Harus segera pulang ke Denpasar. Besok adalah hari kerja. Hm…

Malam yang masih saja dingin karena kedinginan yang tersisa dari perjalanan hari ini, berusaha tertawa gila sebagaimana biasanya sambil melihat video dan foto-foto aneh siang tadi bersama Simply, Edu dan Ino yang malam itu datang untuk ikut mengantarkan saya pulang. Lembar 26 December 2011, saya berharap ada Episode selanjutnya bersama mereka.






#Footnote ; sayang tidak ada foto bersama saat itu, maka saya mencomot foto yang ada aja yah :p

0 komentar: