Taman Bung Karno Ende - Saran untuk pengembangan

Jumat, Februari 24, 2017 Pankratia Da Svit Kona- 0 Comments



Akhirnya!!!

*Jika ingin melihat gambar lebih jelas, bisa double klik pada gambar. Thanks




Saran saya ini sempat saya sampaikan ketika saya ngomel-ngomel di postingan Generasi Bangsa Ini, Diajarkan Untuk Lupa kemarin. Berikut saya uraikan lebih rinci;

Pintu depan: Ada Petugas jaga/Piket yang bekerja beberapa shift (bergantian), Pagi-Siang-Sore-Malam. Petugas-petugas ini juga bertanggung jawab atas Keamanan Lingkungan Taman setiap hari termasuk Security Check. Pengunjung DILARANG membawa spidol,pilox, atau alat-alat lainnya yang memiliki potensi Vandalisme ke dalam taman.

Di pintu depan disiapkan Katalog yang bisa dibagikan ke pengunjung saat akan masuk ke taman sebagai penunjang informasi selain juga PAPAN INFORMASI yang bisa disediakan di sudut tertentu dari taman. Informasi bisa berupa “Kenapa Taman Bung Karno dibangun?” // “Cerita tentang Proses Pembangunan hingga Peresmian” // “Sejarah Bung Karno di Ende” // “Pohon Sukun dan Falsafah Pancasila” // ini salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengedukasi masyarakat supaya punya rasa bangga dan kepedulian lebih terhadap Taman.

Patung: Sebaiknya Lokasi Patung tidak diakses leluasa oleh pengunjung, dipagari rapi lalu diberi tulisan “PENGUNJUNG DILARANG NAIK DAN DUDUK DEKAT/DI ATAS PATUNG.” Ini terkesan keras atau mungkin norak tetapi juga mengajarkan pengunjung supaya tidak terlalu kurang ajar karena beberapa pengunjung yang ceroboh malah membuat Patung Bung Karno itu tidak memiliki wibawa sama sekali sebagai Tokoh Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia.

Kolam airnya mohon dijaga supaya selalu berisi air, tidak kering. Karena memang begitu fungsinya, menambah keindahan dengan pantulan bayangan patung tersebut ke air (menurut saya sih).

Petugas Kebersihan: Daun-daun yang jatuh dari pohon itu tidak masalah, itu bisa dibersihkan sesekali tetapi sampah plastik atau bekas makanan yang dibuang sembarangan pengunjung itu kadang mengganggu sekali padahal sudah disediakan tempat sampah di titik tertentu. Kita harus menerima kenyataan, masyarakat kita belum begitu paham tentang “Membuang Sampah Pada Tempatnya” sehingga harus dibutuhkan pekerja extra sampai waktu yang tidak ditentukan. Petugasnya usahakan yang memang talentanya di situ, bukan yang terima gaji buta wkwkwkw…

TOILET: Belum ada toilet di Taman Bung Karno (Atau sudah ada, cuma saya yang kurang perhatikan)

Seperti di atas dulu untuk sementara, kalau seiring waktu ada yang nyasar di kepala saya dan belum terlambat untuk disampaikan, saya akan berkabar. Hm..Kalau tambahan petugas itu dirasa akan menguras banyak biaya demi menggaji mereka, pengunjung mungkin bisa dikenakan biaya retribusi masuk yang “masuk akal” untuk mengimbangi hal tersebut.

Demikian~


0 komentar: