Taman Bung Karno Ende - Saran untuk pengembangan
Akhirnya!!!
*Jika ingin melihat gambar lebih jelas, bisa double klik pada gambar. Thanks
Saran saya ini sempat
saya sampaikan ketika saya ngomel-ngomel di postingan Generasi Bangsa Ini, Diajarkan Untuk Lupa kemarin. Berikut saya uraikan lebih rinci;
Pintu depan: Ada Petugas jaga/Piket yang bekerja beberapa shift
(bergantian), Pagi-Siang-Sore-Malam. Petugas-petugas ini juga bertanggung jawab
atas Keamanan Lingkungan Taman setiap hari termasuk Security Check. Pengunjung
DILARANG membawa spidol,pilox, atau alat-alat lainnya yang memiliki potensi
Vandalisme ke dalam taman.
Di pintu depan disiapkan Katalog yang bisa dibagikan ke
pengunjung saat akan masuk ke taman sebagai penunjang informasi selain juga
PAPAN INFORMASI yang bisa disediakan di sudut tertentu dari taman. Informasi
bisa berupa “Kenapa Taman Bung Karno dibangun?” // “Cerita tentang Proses
Pembangunan hingga Peresmian” // “Sejarah Bung Karno di Ende” // “Pohon Sukun
dan Falsafah Pancasila” // ini salah satu solusi yang ditawarkan untuk
mengedukasi masyarakat supaya punya rasa bangga dan kepedulian lebih terhadap
Taman.
Patung: Sebaiknya Lokasi Patung tidak diakses leluasa oleh
pengunjung, dipagari rapi lalu diberi tulisan “PENGUNJUNG DILARANG NAIK DAN
DUDUK DEKAT/DI ATAS PATUNG.” Ini terkesan keras atau mungkin norak tetapi juga
mengajarkan pengunjung supaya tidak terlalu kurang ajar karena beberapa
pengunjung yang ceroboh malah membuat Patung Bung Karno itu tidak memiliki
wibawa sama sekali sebagai Tokoh Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia.
Kolam airnya mohon dijaga supaya selalu berisi air, tidak
kering. Karena memang begitu fungsinya, menambah keindahan dengan pantulan
bayangan patung tersebut ke air (menurut saya sih).
Petugas Kebersihan: Daun-daun yang jatuh dari pohon itu tidak
masalah, itu bisa dibersihkan sesekali tetapi sampah plastik atau bekas makanan
yang dibuang sembarangan pengunjung itu kadang mengganggu sekali padahal sudah
disediakan tempat sampah di titik tertentu. Kita harus menerima kenyataan,
masyarakat kita belum begitu paham tentang “Membuang Sampah Pada Tempatnya”
sehingga harus dibutuhkan pekerja extra sampai waktu yang tidak ditentukan.
Petugasnya usahakan yang memang talentanya di situ, bukan yang terima gaji buta
wkwkwkw…
TOILET: Belum ada toilet di Taman Bung Karno (Atau sudah ada,
cuma saya yang kurang perhatikan)
Seperti di atas dulu untuk sementara, kalau seiring waktu ada
yang nyasar di kepala saya dan belum terlambat untuk disampaikan, saya akan
berkabar. Hm..Kalau tambahan petugas itu dirasa akan menguras banyak biaya demi
menggaji mereka, pengunjung mungkin bisa dikenakan biaya retribusi masuk yang
“masuk akal” untuk mengimbangi hal tersebut.
Demikian~
0 komentar: